manusia sebut saja pasti kita hehehh kecuali yg lihat blog ini bukan manusia hahah... Judul yang begitu indah MANUSIA DAN CINTA KASIH ... bagus sekali jika itu terjadi dalam diri kita untuk saling mengasihi karena sudah diciptakan Allah untuk saling mengasihi.. bagaimana manusia untuk menyadari cinta kasih, di tulisan yang dibuat atas beberapa referensi teman dan blog teman maka saya share sedikit, dimulai dari Manusia : apa itu manusia ?? pertanyaan yang konyol tapi perlu kita ketahui karena Manusia ya diri kita sendiri heheheh ...
MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Tuhan di Dunia
ini. Mereka dibekali akal fikir dan perasaan serta budi pekerti. Cinta
kasih termasuk didalam kategori perasaan yang saling membutuhkan dan
mencurahkan perhatian kepada pasangan lawan jenis yang sering kita sebut
sebagai kasih sayang. Setiap orang yang hidup didunia ini pasti
memiliki rasa cinta kasih yang menimbulkan rasa sayang. Perlu diketahui
bahwa cinta kasih ini terdiri dari beberapa macam dan perwujudan nyata
didunia antara lain : Cinta kasih terhadap sesama, Cinta kasih terhadap
hewan dan tumbuhan, dan Cinta kasih terhadap semua yang Tuhan berikan
kepada manusia, dan terutama Cinta kasih kepada Myang Maha Kuasa.
CINTA
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang
yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta
merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih
dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan
aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan
diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan
objek tersebut.
Cinta
adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa
di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi
perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan,
pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi
masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21
mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin
digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
- Perasaan terhadap keluarga
- Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
- Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
- Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
- Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
- Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
- Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
- Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
- Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
- Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
- Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
- Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
- Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut hipotesis Sapir-Whorf.
Ekspresi
cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta hukum dan
organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta
belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke
konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.
Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
Cinta Kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah
rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa)
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan
kata lain cinta dan kasih memiliki hampir kesamaan arti tetapi kata
kasih memperkuat arti dari cinta.
Terdapat
perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali
bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai
berikut:
- Cinta bersifat manusiawi
- Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
- Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Ada 3 unsur tentang cinta, yaitu:
1 . Keintiman : kedekatan hub
2. Gairah : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
2. Gairah : secara sexual, cantik,ganteng,dll
3. Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
kemungkinan:
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c) = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak ada status pacaran.
a) keintiman+komitmen =Cinta Hampa = ada pernyataan pacaran , ada kedekatan tp nga ada nafsu (ketertarikan lawan jenis)
b) =komitmen+Nafsu=:Cinta Romantis ada pernyataan dan ada ketertarikan terhadap lawan jenis (merasa pasanganya cantik,guanteng,dll)
c) = Nafsu+keintiman=Cinta Semberonoo: ada ketertarikan,ada kedekatan hubungan tapi tidak ada status pacaran.
Ada tiga tingkat cinta.
Pertama,
cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang
mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu.
Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua,
cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih
tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena
semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini
akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih
mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar
kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani
mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia
bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau
melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Ketiga,
cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah
cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua
(mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu
dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah,
Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari
aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya
tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah
kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang
– kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang – kadang
mencintai orang lain. Atau juga mencintai anak dan istrinya, hartanya,
Allah dan rasulnya. Ada berbagai bentuk cinta yaitu :
- Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
- Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
- Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
- Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
- Cinta Terhadap Allah
HAKIKAT CINTA MENURUT ISLAM
Cinta
itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada
kekasih yang dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah
ketakutan kepadanya, daun-daunnya adalah malu kepadanya, buahnnya adalah
ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya.
Jika di dalam cinta ada satu bahagian yang kosong berarti cinta itu
berkurang. Apabila Allah s.w.t. cinta kepada kita maka seluruh makhluk
di langit dan di bumi akan mencintainya bertepatan dengan hadith dari
Abu Hurairah bahwa:
Nabi
Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: “Jika Allah s.w.t.
mencintai seseorang hamba, maka Jibril berseru, “Sesungguhnya Allah
s.w.t. mencintai Fulan, maka cintailah dia!” Maka para penghuni langit
mencintainya, kemudian dijadikan orang-orang yang menyambutnya di muka
bumi.” [Riwayat Bukhari dan Muslim]
Dalam Sunan Abu Daud dari hadith Abu Dzar r.a., dia berkata:
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Amal yang paling utama ialah mencintai kerana Allah s.w.t. dan membenci kerana Allah s.w.t.”
Imam
Ahmad berkata: “Kami diberitahu oleh Isma’il bin Yunus, dari Al-Hassan
r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Demi Allah, Allah s.w.t. tidak
akan mengazab kekasih-Nya, tetapi Dia telah mengujinya di dunia.”
Bagaimanakah
yang dikatakan hakikat cinta itu? Banyak mengingati pada yang dicintai,
membicarakan dan menyebut namanya. Apabila seseorang itu mencintai
sesuatu atau seseorang, maka sudah tentu beliau kan sentiasa
mengingatinya di hati atau menyebutnya dengan lidah. Oleh yang demikian,
Allah s.w.t. memerintahkan hamba-hamba-Nya sgsr mengingati-Nya dalam
apa keadaan sekalipun sebagaiman yang difirmankan oleh Allah s.w.t.:
“Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan
(musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah
serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya
(mencapai kemenangan).”
[Al-Anfaal:45]
Tunduk
pada perintah orang yang dicintainya dan mendahulukannya daripada
kepentingan diri sendiri. Dalam hal ini, orang yang mencintai itu ada
tiga macam:
1. Orang yang mempunyai keinginan tertentu dari orang yang dicintainya.
2. Orang yang berkeinginan terhadap orang yang dicintainya.
3. Orang yang berkeinginan seperti keinginan orang yang dicintainya.
Inilah
yang merupakan tingkatan zuhud yang paling tinggi kerana dia mampu
menghindari setiap keinginan yang bertentangan dengan orang yang
dicintainya. Firman Allah s.w.t.:
“Katakanlah
(Wahai Muhammad): “Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku,
nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan
(ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” [A’li
Imran:31]
Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: Rasul s.a.w. bersabda:
“Akan
timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan
menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang-orang lain pakaian yang
dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud daripada dunia) untuk
mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada
gula. Pada hal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai
tujuan-tujuan yang jahat). Allah s.w.t. berfirman kepada mereka: Apakah
kamu tertipu dengan kelembutanKu? Apakah kamu terlampau berani berbohong
kepadaKu? Demi KebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah
yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri sehingga orang ‘alim
(cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab tekanan fitnah
itu)”
[Riwayat At-Tirmidzi]
Ibnu
Abbas berkata: Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar
tidak meredhai kemungkaran yang berlaku di tengah-tengah mereka.
Apabila mereka mengakui kemungkaran itu, maka azab Allah akan menimpa
mereka semua, baik yang melakukannya mahupun orang-orang yang baik. Umar
Ibn Abdul Aziz berkata: Bahawa sesungguhnya Allah tidak mengazab orang
ramai dengan sebab perbuatan yang dilakukan oleh orang-oeang
perseorangan. Tetapi kalau maksiat dilakukan terang-terangan sedangkan
mereka (orang ramai) tidak mengingatkan, maka keseluruhan kaum itu
berhak mendapat seksa.
“Sesungguhnya
Allah telah memfardhukan pelbagai perkara wajib, maka janganlah kamu
mengabaikannya, dan telah menetapkan had bagi beberapa keharusan, maka
janganlah kamu melewatinya, dan juga telah mengharamkan beberapa
perkara, maka janganlah kamu mencerobihinya, dan juga telah mendiamkan
hukum bagi sesuatu perkara, sebagai rahmat kemudahan buat kamu dan bukan
kerana terlupa, maka janganlah kamu menyusahkan dirimu dengan mencari
hukumannya”
( Riwayat Ad-Dar Qutni, ; Ad-Dar Qutni : Sohih, An-Nawawi : Hasan )
Mencintai
tempat dan rumah sang kekasih. Di sinilah letaknya rahsia seseorang
yang menggantungkan hatinya untuk sentiasa rindu dan cinta kepada
Ka’abah dan Baitulahhilharam serta masjid-masjid sehinggakan dia rela
berkorban harta dan meninggalkan orang tersayang serta kampung
halamannya demi untuk meneruskan perjalanan menuju ke tempat yang paling
dicintainya. Perjalanan yang berat pun akan terasa ringan dan
menyenangkan. Bukannya seperti kebanyakan daripada manusia zaman ini
yang lebih cintakan harta benda daripada apa yang sepatutnya mereka
cintai. Daripada Tsauban r.a berkata: Rasul s.a.w. bersabda:
“Hampir
tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang
mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni
talam hidangan mereka. Maka salah seorang sahabat bertanya: Apakah dari
kerana kami sedikit pada hari itu? Nabi s.a.w. menjawab: Bahkan kamu
pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama nuih di waktu banjir,
dan Allah akan mencabut rasa gerund terhadap kamu dari hati musuh-musuh
kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit “wahan”.
Seorang sahabat bertanya: Apakah “wahan” itu hai Rasul s.a.w? Nabi
s.a.w. menjawab: Cinta dunia dan takut mati”
[Riwayat Abu Daud]
Mencintai apa yang dicintai sang kekasih. Dengan mematuhi segala perintah Allah s.w.t. serta mengamalkan sunnah Rasulullah s.a.w.
“Wahai orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam agama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan; Sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata”
[Al-Baqarah:208]
Berkorban untuk mendapatkan keredhaan sang kekasih Keimanan seseorang muslim itu akan lengkap sekiranya dia mencintai Rasulullah s.a.w. dengan hakikat cinta yang sebenar. Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Tidak beriman seorang daripada kalian sehingga aku menjadi orang yang lebih dicintainya daripada (cintanya kepada) anak dan bapanya serta sekelian manusia”
[Riwayat Asy-Syaikhany, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Ahmad]
Barangsiapa
yang lebih mementingkan orang yang dicintai, maka beliau sanggup
berkorban nyawa sekalipun demi untuk membuktikan kecintaannya itu kepada
sang kekasih yang dicintainya. Oleh yang demikian, kedudukan iman
seseorang masih belum dianggap mantap kecuali menjadikan Rasulullah
s.a.w. sebagai orang yang paling mereka cintai, lebih besar dari cinta
kepada diri mereka sendiri apalagi cinta kepada anak dan seterusnya
keluarga dan harta benda. Firman Allah s.w.t.:
“Nabi
itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka
sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan
orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak
(waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan
orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik[1201] kepada
saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di
dalam Kitab (Allah)”
[1200]
Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari
mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan. [1201] yang dimaksud
dengan berbuat baik disini ialah berwasiat yang tidak lebih dari
sepertiga harta. [Al-Ahzab:6]
Cemburu
kepada yang dicintai. Orang yang mencintai Allah s.w.t. dan Rasul-Nya
sentiasa cemburu hatinya apabila hak-hak Allah s.w.t. dan Rasul-Nya
dilanggar dan diabaikan. Dari kecemburuan inilah timbulnya pelaksanaan
amal makruf dan nahi mungkar. Oleh kerana itulah, Allah s.w.t.
menjadikan jihad sebagai tanda cinta kepada-Nya. Firman Allah s.w.t.:
”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”
[Al-Maaidah:54]
Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah.
”Hai nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara”
[Al-Ahzab:1-3]”
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” [106] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah. [Al-Baqarah:165]
“Sesudah
itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah?
padahal – kepada orang-orang yang penuh keyakinan – tidak ada sesiapa
yang boleh membuat hukum yang lebih pada daripada Allah”
[Al-Maaidah:50]
“Dan
janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain) di
antara kamu dengan jalan yang salah, dan jangan pula kamu menghulurkan
harta kamu (memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan
(atau mengambil) sebahagian dari harta manusia dengan (berbuat) dosa,
padahal kamu mengetahui (salahnya)”
[Al-Baqarah:188]
Daripada
Abu Hurairah r.a. katanya: aku mendengar Rasul s.a.w. bersabda: “Umatku
akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat terdahulu.
Sahabat bertanya: Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?
Nabi s.a.w. menjawab: Penyakit-penyakit itu ialah (1) terlalu banyak
seronok (2) terlalu mewah (3) menghimpun harta sebanyak mungkin (4) tipu
menipu dalam merebut harta benda dunia (5) saling memarahi (6)
hasut-menghasut sehingga jadi zalim menzalimi”
[Riwayat Al-Hakim]
KEMESRAAN
Kemesraan berasal
dari kata dasar 'mesra', yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan
perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut
menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas
manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan
kemampuan bakatnya.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
KASIH SAYANG
Kata
kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang
pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang
yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang
akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun
sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai
sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai
ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta
atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih
bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat,
saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa
kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan
lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering
dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan
disayanginya.
PEMUJAAN
Pemujaan
adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita
senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja
pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti
Pemujaan pada leluhur adalah
suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih
memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang
masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli
Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur
dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu
tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur
adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada
orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan
keluarga.
CINTA KASIH EROTIS
cinta kasih adalah rasa sangat suka kepada ornag (cinta) pengakuan pribadi
Unsur-unsur
a> Keterikatan, yaitu apapun yang dilakukan (si Dia) pasti diprioritaskan
b> Keintiman, yaitu tidak ada jarak yang memisahkan (ingin terus bersama)
c> Kemesraan, yaitu perasaan ingin membelai (sentuhan kasih sayang)
Macam-macam Cinta
1. Diri, yaitu mengaktualisasikan diri
2. Sesama Manusia, yaitu mencintai lawan jenis
3. Seksual, yaitu mencintai dengan dasar hawa nafsu
4. KeBapa-an, yaitu memberi dorongan secara psikis
5. Allah, yaitu memprioritaskan Tuhan
6. Rasul, yaitu melihat rasul sebagai teladan
Kasih adalah perasaan sayang atau cintanya kepada-Nya untuk menaruh belas kasihan (perhatian)
Cinta Kasih adalah perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan
Kasih Sayang adalah perasaan sayang, cinta dan suka seseorang
Kemesraan adalah Hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga (simpatik)
Belas Kasihan
a> Cinta Agape = Tuhan
b> Cinta Philia = Saudara (Keluarga)
c> Cinta Eros = Lawan Jenis
Cinta Kasih Erotis
adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan akan
seorang dengan yang lain, yang dicampurbaurkan dengan pengalaman
ekspolif berupa jatuh cinta yang hakekatnya hanya sementara saja (hawa
nafsu saja)
Sumber referensi tulisan :
/#ixzz1qQF7kR7P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar